Kamis, 04 Februari 2021

Hi My Dream



Masih sanggup dipejuangkan atau sudah mulai lelah dengan kenyataan


Sejak kecil kita diminta untuk menyebut mimpi kita. Akhirnya dengan kepolosan daya imajinasi tinggi, kita memiliki keinginan untuk menjadi orang hebat. Menjadi dokter, guru, astronot, dokter, guru, polisi, tentara, dan profesi lainnya. Bahkan ingin menjadi seorang presiden. Keinginan yang muncul begitu saja setelah melihat betapa kerennya mereka. 


Hidup bersama mimpi akan memberi harapan. Setiap pagi kita bangun untuk menyongsong mimpi. Saat orang-orang bertanya apa mimpimu? Jawabanku sudah ada di luar kepala. Perjuangan menggapai mimpi tentu penuh drama. Banyak episode yang berakhir dengan mengenaskan. Lalu dimulai dengan episode episode yang tak kalah menegangkan. Tapi ada juga yang berakhir dengan manis.


Siang dan malam memikirkan apa yg aku inginkan. Membuat rencana dan persiapan untuk mewujudkan impian. Sampai waktu yang ditentukan. Lalu beberapa keadaan membuatku seperti terpaksa, dipaksa sadar, mengerti dan paham, bagaimana dunia ini bekerja. Saat itu aku berharap orang-orang yang mencekoki aku dengan mimpi yang dulu muncul dan mengatakan "mimpimu pasti tercapai". 


Tapi bukan itu yang aku dapatkan. Malah mereka menyuruhku untuk menerima keadaan. "Mulai sekarang berpikirlah yang realistis". Bukankah mimpi yg aku miliki cukup realistis? Mereka juga hidup sesuai dengan mimpi itu? Lantas mengapa sebagian dari kita tak bisa mewujudkannya? Apakah harus merelakan untuk menjadi mimpi saja tanpa mampu mewujudkan? 



Waktu, lagi dan sekali lagi menyadarkan. setelah banyak menyaksikan pertunjukan panggung sandiwara dunia. Aku mengerti, memang ada hal-hal di dunia ini tidak harus berjalan sesuai apa yang aku inginkan, apa yang aku impikan. Mau tidak mau harus diikhlaskan bukan? 


Merelakan apa yang diharapkan memang sulit. Merelakan apa yg diinginkan agar tidak ada penyesalan nantinya. It's not a simple. Saat itu seolah-oleh dunia sedang menertawakan. Mimpi yang diikat di layangan untuk terbang setinggi langit harus putus karena kerasnya angin. Yah begitulah hidup. Ada saatnya untuk melepaskan itu semua.


Menebarkan senyum meski kenyataan baru saja mengoyak hati. Katakan "itu semua baik-baik saja tanpa kita hidup dengan mimpi itu ". Tapi bukan menyerah. Kita hanya perlu hidup dengan baik dan bermakna, bukan hidup sesuai dengan mimpi atau cita-cita masa kanak-kanak. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk hidup. Jangan terpaku pada apa yang mungkin tidak ditakdirkan untuk kita. meratap tidak akan membuat kita bisa baik-baik saja untuk kehidupan selanjutnya.


Menjadikan itu sebagai impian manis, bahwa kita pernah mempunyai apa yang sangat diinginkan. Namun kemudian dilepaskan dengan ikhlas. Tapi aku percaya hope is dream doesn't sleep..



~ME~

nama lengkap : Dyandra Desyawati Azizah facebook : Dyandra Desyawati Azizah instagram : @dyandradesya twitter : @da_dyandra line : dyand...